Pages

kegalauan seorang Sahabat

0 komentar
Sahabat... apa yang membuat mu terdiam ? 
Sahabat... apa yang membuat mu tak seceria kemarin ? 
Sahabat... apa yang membuat tawa mu tak sebising seperti saat terakhir kita bergurau ? 
Ada salahkah aku ? 
Ada masalahkah kamu ? 
Katakan dan ceritakan pada kami, Sahabat...  
-------------------- 
Ohh yaaa.... 
Kini kau telah mengenal galau 
Setelah kau mengenal cinta 
Lantas salahkah cinta ? 
Tidak Sahabatku.... 
Tidak sama sekali....  Indahnya cinta mencintai dan dicintai tatkala mereka menghadirkan kegalauan di celah riangnya kehidupanmu... 
Nikmatilah kegalauan ini Sahabatku....
Hargailah kehadirannya meski ia mengusikmu.... 
Dan jika kau lelah menghadapinya (kegalauan)....  Ada aku untukmu :’)))))
untuk Ayu Tri Ulfasari :’) :*

I left my Idea two years ago

0 komentar
Cita – cita...  
mengapa tiap bocah jika ditanya tentang cita – citanya mereka menjawab ingin jadi dokter, polisi atau seorang pilot ? 
Begitu populernya ketiga profesi itu dikalangan bocah kecil... tidak terkecuali saya kala berada dimasa itu... hehhh.... 
Kalau dag bisa menjadi seorang Dokter, maka saya ingin bekerja di bidang kesehatan...   
Cita – cita itu tenggelam begitu saja saat tiba masa untuk mengejar dan menggpainya, ketika jalan untuk menuju kesana terbuka leeebaaar selebar – lebarnya... 
Sebut saja saat itu keberuntungan bertubi – tubi datangnya, sesaat setelah cobaan demi cobaan juga menerpa kehidupan sederhana ku, (kehidupan keluarga kami)...  

Public Health, target utama ketika berada di tahun kedua SMA (tahun terakhir program Akselerasi), menurut beberapa senior, fakultas itu lumayan lah... banyak juga yg meminati...  meski permohonan JPPB atau bebas tes lulusnya di biologi itu tidak membuat seorang gadis gila ini puas... public health tetap jadi target utama, hemm... tanpa persediaan apa – apa,baik itu bimbel, belajar, atau membuka soal – soal snmptn si gadis gila ini tetap dengan percaya dirinya ikut mendaftar, itupun formulirnya didapat dari kak ocha... heheee.... nahh, selain daftar snmptn ada juga pendaftaran untuk program beasiswa dan pemagangan oleh PT. ENERGI SENGKANG, jadi pelajar diseleksi kemudian dikuliahkan di Politeknik yang kemudian akan magang disana, yahh... Papa suruh ikut, yaa ikuuuutt... hahaa... *ikut aja, asal uang saku lancar... :D  

Hemm.... saat snmptn, sstatus udah resmi jadi anak biologi unhas, mugkin karena dag ada beban jadi snmptn dilalui dengan santai kayak dipantai (dag pernha hitung berapa yang dijawab, berapa yang dag dijawab, dan berapa yang asal dijawab... hahaaa) dan pasti karena doa dari orang tua juga yang buat saya semangat menjalani semua tahap nya... 

Sebulan berlalu, tes tertulis beasiswa sudah selesai juga, tinggal tunggu hasil untuk tes wawancaranya...  

Malam sebelum tes wawancara adalah pengumuman snmptn, mungkin saat itu saya peserta yang tidurnya pulas dan sama sekali dag nunggu hasilnya seperti yang lain... tau kabarnya juga dari Agung lewat telpon malam – malam (ganggu sihh) tapi Alhamdulillah lulus di Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas :’) dag nyangka juga sih, bisa lulus dengan otak kosong... tapi yaah bahagia sekali... 

Tes wawancara besoknya juga lancar yaa mungkin karena gak ada beban lagi makanya bisa lepas jawab tiap pertanyaan yang diajukan... hehhh... deg – degan aja nggak apalagi gemetaran... pokoknya berasa lepasssss..... tanpa konsep apa – apa pula...  

Nahh.... disinilah kebimbangan dan keraguan yang sebenarnya seumur hidup baru terasa.... disatu sisi fkm adalah tempat yang menjadi impian sejak dua tahun terakhir sebelum snmptn, dan disisi lain, bapak sangat bahagia mendengar kabar gadis satu – satunya ini lulus program beasiswa pemagangan sebuah perusahaan asing di daerah...  

ini permintaan Bapak yang pertama seumur hidupku, bapak yang tak pernah meminta anaknya mendapat nilai 100 di ujian, bapak yang tak pernah meminta anaknya memiliki nilai rapor diatas 8, bapak yang tak pernah meminta anaknya menjadi juara kelas, bapak yang tak pernah menanyakan berapa pembayaran sekolah yang sebenarnya, dan bapak yang memberi kepercayaan 100% kepada anaknya untuk menentukan jalan mana yang diinginkan....  
yahh.... saat itu  

“bismillah, good bye public health... good bye my old idea... now, I have a new idea with a new way...  its doesn’t mean I dont like you, but I have a parent and they have a wish to me... love not must be mine, its the same... I love you but you must not be mine... good bye... good bye... and good bye the real Nurul Fadillah for this moment be the other person, away with your Ego :') 

I left my Idea two years ago, now I must keep fighting to be a good child for my Parent and make them be proud to me :')


dari sebuah Diary merah :)

0 komentar
Maaf atas semua ini...
atas keterbatasan menjadi “kawan mu”
atas keegoisan selama bersamamu, 
atas rasa sayang untuk mu.  
Terima kasih untuk semua...
untuk waktu agar bisa temani ku,
untuk kisah manis selama bersamaku 
untuk tetesan air mata dan 
untuk kecewa yang menjadi persembahan terakhirmu untuk ku...
Tak ada yang perlu disesali,
tak ada yang perlu di tangisi,
dan tak ada yang perlu di perbaiki... 
sebab kita adalah dua manusia biasa dengan ego luar biasa, 
sama – sama merasa tersakiti, 
sama – sama merasa pernah menyayangi dan disayangi. 
Mungkin kita perlu pendewasaan, atau mungkin perlu seseorang (bukan saya untuk kamu dan bukan kamu untuk saya) untuk belajar, berfikir dan bersikap dewasa. Ini bukan jalan satu - satunya (memang), namun ini jalan terbaik. 
Kau termasuk yang terbaik yang pernah mengisi hari – hari ku, untuk itu saya berterima kasih dan berusaha agar tiga suku kata itu tak terdaftar dalam deretan persona non grata.ku...  
Salam dari perempuan cengeng dan menyebalkan ! 
Peseek :’) 
Catatan kecil untuk seorang Mantan kekasih 
dalam sebuah diary merah kecil